TUGAS ILMU SOSIAL DASAR
PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
Dahulu, masyarakat Ternate terbagi dalam Strata Sosial yang
masih bersifat tradisional dan cenderung ke arah monarkis. Meskipun
penggolongan masyarakat tidak setajam serperti adanya kasta-kasta dalam
struktur Sosial-Feodal, namun terdapat penggolongan yang bertolak atas dasar
keturunan. Dengan demikian pembagian masyarakat tradisional di Ternate tidak
bersifat fungsional. Adapun stratifikasi sosial masyarakat adat di Ternate
terbagi atas :
1. Golongan
JOU.
Yaitu Golongan Istana, yang terdiri dari Sultan dan keluarganya,
sampai tiga turunan satu garis lurus langsung. Sebutan terhadap kedua golongan
ini, misalnya ; Jou Kolano (Yang Mulia Sultan) dengan nama kebesaran ; Paduka
Sri Sultan Said ul-Biladi Siraj ul-Mulki Amir ud-dini Maulana as-Sultan (……nama
sultan……). Sedangkan sebutan untuk permaisuri Sultan : Jo-Boki, (singkatan dari
kata Jou ma-Boki), Sebutan untuk anak putra Sultan : Kaicili Putra, dan Boki
Putri (Putri Sultan).
2. Golongan
DANO.
Yaitu Golongan Keluarga Cucu Sultan dan anak-anak yang
dilahirkan dari putri sultan dengan orang dari luar lingkungan
istana/masyarakat biasa, juga termasuk keturunan dari kakak maupun adik kandung
sang Sultan.
Penutup kepala pejabat
kesultanan (Kapita/Fanyira)
3. Golongan
BALA.
Golongan ini sering disebut dengan (Bala Kusu se-Kano-Kano),
yaitu mereka yang berada di luar kedua golongan di atas, (rakyat biasa). Untuk membedakan antara ketiga golongan
tersebut, secara nyata dalam keseharian masyarakat adat di Ternate bisa dilihat
dari penutup kepala yang digunakan pada pelaksanaan acara-acara adat baik
seremonial maupun ritual.
Dengan adanya Golongan Jou dan Dano, bukanlah berarti bahwa
jabatan-jabatan tinggi dalam Struktur Dewan Adat baik dalam bidang urusan
duniawi/sosial (Bobato Dunia) maupun urusan keagamaan (Bobato Akhirat) tertutup
bagi golongan rakyat. Sebagai contoh; kepala adat dan rumah-tangga istana
biasanya dijabat oleh golongan rakyat.
Disamping pembagian struktur kehidupan sosial tersebut di atas,
masih ada lagi pembagian kelompok kekerabatan besar yang membagi seluruh
masyarakat Ternate atas 41 kelompok kekerabatan berdasarkan wilayah, yaitu :
- SOA SIO, Yaitu komunitas atau kelompok kekerabatan besar yang terbagi lagi dalam beberapa Soa/Marga. Soa Sio terdiri dari 9 kelompok Soa/Marga yang berada di di wilayah pusat Kesultanan).
- SANGAJI, Yaitu komunitas atau kelompok kekerabatan pada beberapa distrik di negeri seberang/di luar pulau Ternate.
- HEKU, Yaitu komunitas atau kelompok kekerabatan masyarakat Ternate yang wilayahnya mulai dari Ake Santosa (sekarang Kelurahan Salero) ke arah utara hingga ke pulau Hiri termasuk Halmahera muka).
- CIM, Yaitu kelompok kekerabatan atau komunitas masyarakat Ternate yang wilayahnya dari Ake Santosa ke salatan hingga mencapai batas desa Kalumata.
Seiring dengan perkembangan jaman hingga saat ini, eksistensi
dari penggolongan stratifikasi sosial dalam masyarakat Ternate dari waktu ke waktu kian memudar. Fenomena ini
terjadi karena tuntutan jaman yang mau tidak mau menggiring pandangan
masyarakat Ternate modern ke arah persamaan hak dan derajat. Seperti halnya
daerah lain di Nusantara yang nota bene bekas suatu kerajaan/kesultanan,
masyarakat Ternate modern juga berpandangan bahwa status sosial seseorang bukan
lagi ditentukan oleh faktor Genealogis, malainkan dari aspek SDM-nya.
Namun demikian,
Stratifikasi Sosial Tradisional Ternate masih tetap eksis di kalangan tertentu
(khususnya masyarakat adat) yang hingga saat ini masih tetap setia dengan
kebesaran dan kejayaan kesultanan Ternate pada masa lampau.
Pembagian kelompok kekerabatan murni yang terdiri dari 41
kelompok kekerabatan, hingga saat ini
masih dipertahankan oleh sebagian kalangan dan dalam bentuk kesatuan masyarakat
(eksistensi nama sebuah Desa maupun nama Klan/Marga). Saat ini masih banyak
yang menggunakannya embel-embel nama marga di belakang nama orang.
Indonesia memang
sangat kaya dengan tradisi, adat dan budaya yang didalamnya masih terdapat
nilai positifnya. Kearifan lokal yang diwariskan oleh pendahulu negeri ini bisa
dipetik untuk mengambil kebijakan yang lebih bijaksana untuk masa yang akan
datang.
SUMBER
Nama : Tuti Liawati
Kelas : 5 KA26
NPM :17110405
Tidak ada komentar:
Posting Komentar